Wajo-getarnews.com Ahmad Ilyas (51) sebenarnya tidak ingin lagi terjun di dunia politik, apalagi sebagai tim sukses. Ia masih teringat pada Pilkada 2018 ia bersama keluarga all out berjuang sebagai timses salah satu kandidat, tapi sayang pasca Pilkada tidak ada komunikasi lagi dengan kandidat yang ia dukung, walau hanya sekedar via telepon.
“Itulah yang membuat saya tidak tertarik lagi sebagai timses” aku Ahmad Ilyas yang juga dikenal sebagai seniman dan kolektor benda antik itu kepada getarnews.com Kanis, (23/2) di rumah makan bernuansa klasik yang ia rintis di sekitar Anabanua, Kec. Maniangpajo poros Makassar.
“Karena Andi Rosman ingin maju di Pilkada Wajo, maka niat saya untuk istirahat di politik menjadi buyar. Saya kenal baik pribadi Andi Rosman sejak kecil, karena saya sama-sama punya tempat nongkrong di Sempangnge. Tapi maaf bukan karena saya sahabat sejak kecil lalu mendukung Andi Rosman, melainkan karena dia memang sudah layak memimpin Wajo dari segi kapasitas dan kompetensi.” tutur Ahmad Ilyas.
Pria yang di Panggil Ola ini pun melanjutkan ceritanya bahwa sejak kecil hingga menjadi pejabat Andi Rosman yang dikenalnya tidak pernah berubah. “Sebagai teman kami selalu mampir di Maros setiap ada kesempatan. Andi Rosman maraja tane’ selalu ingin membuat temannya senang. Sewaktu masih Lurah setiap kami mampir pasti diajak makan dikasih uang bensin. Padahal saya tau bahwa saat itu diapun pas-pasan tapi itulah Andi Rosman.” kenang dia sedikit terharu.
Karena itulah, saya bersama keluarga teman bermain semasa kecil ingin berjuang semaksimal mungkin untuk mengantar Andi Rosman sebagai bupati Wajo pada tahun 2024. “Ini adalah momennya, semoga diberikan kemudahan dan kelancaran. Pokoknya bicara Andi Rosman sudah benar itu pepatah tak kenal maka tak sayang.” pungkasnya.
Alasan memilih mendukung Andi Rosman yang disampaikan Ahmad Ilyas, hampir sama jika bertemu dengan teman-teman sekolah AR. Apalagi, alumni SMP Tanasitolo angkatan 88 dimana Andi Rosman menyelesaikan SMP.