Barru-getarnews.com Yang lahir di tahun 69-an di Kabupaten Barru Sulsel, tentu tidak asing dengan objek wisata kolam renang Waengpubbu yang terletak di Kecamatan Balusu. Apalagi di era itu membudaya dilingkungan sekolah SD, dimana setiap selesai ulangan atau kenaikan kelas pasti ada acara rekreasi sekolah. Nah, salah satu tempat rekreasi favorit saat itu adalah kolam renang Waengpubbu.
Salah satu kelebihan Waengpubbu yang dibangun oleh Karaeng Sewang yang saat itu menjabat Bupati Barru adalah sumber mata air yang tidak pernah kering. Selain kolam renangnya sudah memiliki fasilitas papan loncatan, pengunjung juga bisa diajak jalan-jalan menuju sumber mata air dengan menelusuri pinggir sungai. Di area kolam renang terdapat rumah panggung besar yang sengaja di desain untuk peruntukan beristirahat.
Sayang kolam renang yang ukurannya sudah Standar Nasional dan memiliki kolam khusus untuk anak-anak itu kini belum berfungsi sama sekali, bahkan terlihat terbengkalai. Sebenarnya Bupati Barru Suardi Saleh sudah melakukan upaya pembenahan beberapa bagian, terutama di perbaikan dasar kolam dengan mengganti keramik.

Hanya saja upaya tersebut, tidak membuat kolam renang itu sudah bisa digunakan, karena beberapa bagian yang tidak kalah pentingnya, seperti ruang ganti pakaian, kamar mandi, toilet, serta gasebo untuk istirahat dan bernaung belum ada. “Mungkin karena karena situasi pandemi covid 19 saat itu yang menyebabkan program tersebut tidak dilanjutkan.” ungkap Ilham Iskandar pemerhati sosial ekonomi dan politik di Barru, Rabu, (11/1/2023).
Karena itu, dirinya mengharapkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Barru sebagai leading sektor kembali mengusulkan penganggaran pembenahan kolam renang Waengpubbu pada perubahan Anggaran tahun 2023. Alasannya kolam renang tersebut bukan hanya sekedar tempat rekreasi, melainkan bisa digunakan untuk melatih anak-anak secara dini untuk olahraga renang. “Sekolah SD dan SMP bisa memprogramkan latihan renang di Waengpubbu termasuk atlet renang Barru, coba bayangkan betapa berat dan mahalnya jika atlet kita harus latihan di Pangkep.” imbuh Ilham yang juga Pengurus KONI bidang organisasi dan keanggotaan Barru itu.
Menurutnya untuk membangun kembali Waengpubbu, memang dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Namun jika stakeholder terkait bisa berbagi peran menurut Ilham cukup 1 tahun anggaran saja sudah selesai. Stakeholder yang dimaksud adalah Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Pendidikan, Camat Balusu dan Desa Binuang. “Mereka tinggal duduk satu meja lalu merencanakan pembenahan dan berbagi peran.” kunci Ilham yang sudah menjadi aktivis NGO sejak tahun 90-an itu.

Kalaupun stakeholder pemerintah tidak ingin terlibat secara bersama-sama, maka solusinya diberikan kepada swasta untuk mengelola. “Saya rasa banyak yang tertarik, karena objek wisata itu bisa memberikan income karena ada retribusi, selain multiplayer efek ekonomi yang ditimbulkan bagi masyarakat setempat tentu menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.” jelas Ilham.
Pantauan getarnews.com di lokasi pemandian kolam renang Waengpubbu semakin terbengkalai, papan loncatan sudah rusak, air dipenuhi lumut, rumput terlihat subur, sampah berserakan disebelah kiri kolam.
Dan yang paling membuat hati ini miris adalah bangunan lama ruangan ganti dan toilet yang kini tinggal puing membawa nuansa angker. “Yah, semoga ada solusi untuk Waengpubbu kedepan. Harap Ilham mewakili sebagian besar pengurus KONI Barru dan penggiat pariwisata dan olahraga berprestasi.”