Barru-getarnews.com Dewan Pengawas (DEWAS) BLUD RSUD Lapatarai Barru merespon dengan cepat adanya keluhan pasien yang mengaku tidak adanya ketersediaan air bersih selama 2 hari di RS milik pemerintah tersebut. Keluhan salah satu pasien dengan inisial AN dimuat di salah satu pemberitaan online Senin (30/1).
Untuk memberi klarifikasi atas pemberitaan itulah Dewan pengawas BLUD RSUD Barru Abu Bakar bersama Ilham Iskandar langsung melakukan inspeksi lapangan dengan melakukan kunjungan ke ruangan rawat inap dengan memeriksa ketersediaan air bersih, termasuk ingin mendapatkan penjelasan petugas yang bertanggung jawab secara teknis.
Kepada getarnews.com Dewas RSUD BLUD Lapatarai Barru Abu bakar yang juga Kepala Badan Keuangan Dan Aset Daerah (BKAD) mengatakan, jika air bersih hari ini (Selasa.red) tetap tersedia, meskipun ada perbaikan Pipa Induk oleh PDAM di daerah Lasinri yang terkoneksi langsung dengan pipa air PDAM yang menuju Rumah sakit.
Mungkin keluhan pasien yang dimuat di media online sifatnya kasuistik di ruangan tertentu yang ada masalah, bisa saja keran air tidak berfungsi atau air di bak penyimpanan kosong, bisa juga mesin pompa ada masalah. Karena kalau secara keseluruhan saya rasa kecil kemungkinan apalagi selama 2 hari. “Sayang tidak dijelaskan diruang mana pasien tersebut dirawat” ujar Abu Bakar didampingi beberapa petugas Rumah Sakit.
“Karena itu, hari ini setelah saya turun langsung ke lapangan, saya ingin memberikan catatan kepada perawat jaga agar pada saat lepas tugas memberikan penyampaian tentang kondisi yang ada sebelum menyerahkan tugas selanjutnya kepada perawat pengganti, bukan hanya soal kondisi pasien rawat inap, termasuk jika air bersih tidak mengalir. Sebaiknya cepat dilaporkan jika air bersih tidak mengalir, langsung saja ke petugas teknis instalasi air dan listrik agar mendapatkan pembenahan dengan cepat.” harap Abu Bakar.

Ditempat yang sama penanggung jawab teknis instalasi air dan listrik Rahman mengatakan pada hari Sabtu memang ada pengerjaan pipa induk oleh PDAM, sehingga tidak ada distribusi Air yang mengalir ke Rumah Sakit. Namun sebagai penanggungjawab, dirinya mengaku sudah mengisi ketersedian air bersih di 2 bak penampungan dan 11 tendon sebagai bentuk antisipasi.
Karena bak penampungan dan tendon paling hanya bisa mensuplai air selama 1 hari maka perlu diatur dengan baik distribusinya. “Tidak benar itu selama 2 hari air tidak mengalir ke seluruh ruangan poli dan rawat inap. Kalau itu terjadi pasti perawat lebih dulu komplain. Sejauh ini tidak ada laporan sama sekali ke saya.” pungkas Rahman.
“Kita tidak alergi dengan pengaduan masyarakat, justru kita berterima kasih sepanjang proporsional, di rumah sakit kan sudah ada bagian pengaduan, ada ruangan Dewas yang berdampingan dilantai 1. Karena itu, jika ada keluhan terkait pelayanan silahkan gunakan sarana tersebut, tentunya dengan menyebutkan ruang perawatan dan atas nama pasien saat itu juga.
Dengan adanya pengaduan berarti manajemen Rumah Sakit dan semua elemen terkait, di harapkan meningkatkan standar pelayanan Rumah Sakit.” Kata Ilham yang pada saat wawancara masih bersama Rahman petugas instalasi Air dan Listrik Rumah Sakit.
Selain itu, menurut aktivis LSM tersebut sudah saatnya pihak manajemen Rumah Sakit memikirkan bentuk antisipasi jika distribusi air oleh PDAM bermasalah, misalnya dengan menambah beberapa bak penampungan yang lebih besar, termasuk alternatif perlunya sumur Bor.
Hal yang perlu juga diperketat adalah penjaga pasien yang umumnya opor SOP yang menginap “Ini kan bisa juga menjadi sumber banyaknya air bersih yang perlu disediakan.” Kata Ilham.
“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan rapat koordinasi dengan manajemen, sebagai upaya bersama untuk lebih meningkatkan pelayanan BLUD RSUD Lapatarai Barru.” Pungkas Ilham.