Barru-getarnews.com Desa Nepo Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tidak hanya dikenal dengan potensi pertanian, perkebunan dan peternakan. Desa Nepo juga memiliki cerita sejarah kerajaan Mallusetasi (Nepo) dan jejak Habibi Presiden RI ke 3 dimasa kecil.
Desa Nepo yang luasnya mencapai 94,56 kilometer itu, juga memiliki potensi pariwisata. Salah satu potensi pariwisata yang sementara dikembangkan oleh pemerintah Desa Nepo melalui Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) adalah Objek Wisata “Bujung Mattimboe” yang terletak di lereng pegunungan dusun Watang Nepo.
Akses jalan menuju “Bujung Mattimboe” terbilang cukup baik dan lancar, begitupun jaringan internet. Karena itu, masyarakat yang ingin menyaksikan objek wisata tersebut tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. “Alhamdulillah akses jalan sangat baik, begitupun internet. Parkir kendaraan langsung dilokasi objek wisata, sehingga pengunjung tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh,” ungkap Kepala Desa Nepo Muhammad Toaha saat menerima kunjungan kami di Lokasi “Bujung Mattimboe” Rabu, (25/6/2025).
Menurutnya “Bujung Mattimboe” adalah wisata alam yang asri. Bujung Mattimboe adalah bahasa Bugis yang artinya air yang berlimpah. Kades yang di kenal ramah dan masih terbilang muda ini menjelaskan, bahwa sumber mata air “Bujung Mattimboe” berasal dari pegunungan. “Air ini sangat alami, dan memiliki pH yang layak untuk dikelola sebagai air mineral,” jelas Kades yang juga dikenal dengan nama akrab Pitung sambil meminum air yang mengalir disela sela bebatuan memberi bukti.
Selain air yang jernih, pemandangan tumpukan bebatuan besar, air terjun dan goa, serta alam sekitar yang asri, ada juga hal yang menarik di objek wisata “Bujung Mattimboe” lanjut Kades Nepo adalah pengunjung bisa berpetualang di malam hari mencari Udang galah yang besar, serta ikan Sidat (masapi) sambil memperlihatkan foto yang ada di ponselnya sebagai contoh tangkapan ketika dirinya bersama warga “Massulo” tangkap udang galah dan ikan sidat.
Beberapa pembenahan fasilitas dan sarana yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Desa Nepo, melalui Bumdes mulai terlihat sebagai bentuk keseriusan menjadikan objek wisata Bujung Mattimboe, sebagai salah satu sumber PAD Desa Nepo diantaranya, pembangunan aula, gasebo, ketersedian ruang ganti dan toilet yang bersih, termasuk fasilitas penyewaan tenda untuk camping, dan beberapa menu lokal yang tidak kala menarik nya seperti, palekko bebek, ayam kampung, aneka jus buah, gorengan, dan minuman khas tuak manis yang segar dengan harga merakyat.
Terkait dengan pengembangan fasilitas dan sarana kedepan, Pemerintah Desa Nepo Melalui Bumdes merencanakan pembebasan lahan disekitar objek wisata untuk lahan parkir, camping ground, dan pembuatan kolam renang, serta beberapa spot yang menarik untuk dokumentasi.
Bagi masyarakat yang berminat menikmati panorama dan keasrian air pegunungan, bisa menghubungi Instagram admin/pengelola Bujung Mattimboe untuk reservasi. (ilo/gn)