Sidrap-getarnews.com. Sirkuit Puncak Mario Kabupaten Sidrap menjadi catatan sejarah bagi pembalap asal Barru Arsil Oddang 149 yang tergabung di tim FAJ YPRT Racing Team Barru, setelah menjadi juara 3 di kelas SP2 bebek 4 tak tun up 150 cc Novice (MP2) terbuka di yang digelar dari tanggal 27 sd 28 Mei 2023.
Meraih juara 3 bukanlah hal mudah bagi Asril Oddang, selain peserta yang ikut dikelas tersebut cukup banyak, kualitas pembalap dan kehebatan besi pacuan lawannya pun terbilang kompetitif. “Alhamdulillah masih bisa naik podium.” ungkap Asril peraih medali emas di Porprov Bulukumba Sinjai.
Dikelas lain yang cukup bergengsi dimana Asril juga ikut hanya sempat finish di urutan ke 6 dari 5 peserta yang di pilih sebagai juara. Namun yang menarik di kelas tersebut dikuti sekitar 25 peserta dan ada beberapa pembalap dari luar Sulawesi seperti Kalimantan dan Jawa.
Sementara di tempat yang sana pembalap kebanggaan Barru Wildan Goma yang tergabung di RMS Racing Team yang turun dikelas Bebek tun up 130 Mix,terbuka (ex mp2). Wildan berhasil juara ke 5. Sementara di kelas tak under bone 130 cc terbuka Wildan Goma kembali naik podium setelah kembali finish di urutan ke 5.

Pembalap Lucky Kaddi asal Sidrap yang juga satu tim Wildan Goma di RMS Racing Team berhasil meraih juara pertama di race tersebut, setelah melalui persaingan ketat dan menegangkan dengan pembalap asal Barru Syahrul Amin yang mewakili Papua.
“Sayang pembalap Papua di lap terakhir terjatuh padahal mereka sudah melewati Lucky Kaddi.” ungkap Ilham Iskandar pengurus KONI Barru yang ikut memantau SCR Sulawesi Cup, Race putaran ke 2 di sirkuit Puncak Mario Sidrap.
Di tempat terpisah ketua KONI Barru Abdul Muthalib Kadir ketika dimintai tanggapannya terkait pembalap asal Barru yang banyak berprestasi di dunia balap motor memberi apresiasi. Walau Barru belum memiliki sirkuit Namun talenta anak Barru di cabor balap motor cukup di segani.
Dirinya berharap agar pembalap yang masih berusia mudah dan berpeluang kembali mengikuti porprov di Kab. Wajo agar diberikan perhatian seperti Fais Yunus. “Insya Allah dengan segala keterbatasan KONI tentu kita tetap memberikan perhatian. Namun alangkah baiknya jika pihak swasta juga ikut berpartisipasi.” harap H. Talib.